Sunan ampel wali songo
Sunan ampel
Sunan ampel lahir pada tahun 1401 di Kerajaan Champa tepatnya di kota Phan Thiết, Vietnam.Kerajaan Champa adalah satu kerajaan kuno yang terletak di Vietnam hingga Laos sekarang.
Sunan Ampel adalah putra dari Syekh Ibrahim Zainuddin As-Samarqandy dengan Dyah Candrawulan.
Sunan Ampel (Raden Rahmat) datang ke pulau Jawa pada tahun 1443, untuk menemui bibinya, Dyah Dwarawati. Dyah Dwarawati adalah seorang putri Champa yang menikah dengan raja Majapahit yang bergelar Bhre Kertabhumi.
Sunan Ampel menikah dengan Nyai Ageng Manila, putri seorang adipati di Tuban yang bernama Arya Teja. Mereka dikaruniai 4 orang anak, yaitu:
Putri Nyai Ageng Maloka,Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang),Syarifuddin (Sunan Drajat)Syarifah, yang merupakan istri dari Sunan Kudus.
Sunan Ampel juga dijuluki sebagai Bapak Para Wali karena anak dan menantu mengikuti jejak dakwahnya yaitu Sunan Bonang, Sunan Drajat dan Sunan Giri.
Salah satu cara dakwahnya Sunan Ampel yang masih dikenal hingga kini adalah falsafah "Moh Limo", yang artinya tidak melakukan lima hal tercela.
Lima perkara itu yang diajarkan dalam falsafah "Moh Limo" adalah:
[ ] Moh Main (tidak mau berjudi)
[ ] Moh Ngombe (tidak mau mabuk)
[ ] Moh Maling (tidak mau mencuri)
[ ] Moh Madat (tidak mau menghisap candu)
[ ] Moh Madon (tidak mau berzina).
Komentar