Postingan

manfaat bengkoang untuk kesehatan

Gambar
  Buah Bengkoang/bengkuang( Pachyrhizus erosus L) ialah tanaman yang menjalar. Tumbuhan ini dapat dapat mempunyai panjang sampai 5- 6 m dengan menjalar serta membelit pada sebuah pohon atau batang. Bengkuang diambil umbinya untuk dimanfaatkan dan bahan santapan, terbuat tepung, bahan baku obat serta pangan olahan yang lain. Ada 2 varietas bengkoang yang dibudidayakan di Indonesia yang antara lain adalah verietas genjah serta verietas badur. 1. Varietas genjah memiliki usia panen yang lebih cepat antara 4- 5 bulan. 2. varietas badur usia panennya antara 7 hingga 11 bulan. Buah bengkuan sebenarnya sangat kaya akan kandungan gizi.Komposisi kandungan gizi dalam 100 gram bengkuang antara lain : [  ] Air: 85,1 gram [  ] Energi: 59 kal [  ] Protein: 1,4 gram [  ] Lemak: 0,2 gram [  ] Karbohidrat: 12,8 gram [  ] Serat: 1 gram [  ] Abu: 0,5 gram [  ] Kalsium: 15 mg [  ] Fosfor: 18 mg [  ] Zat besi: 0,6 mg [  ] Natrium: 2 mg [  ] Kalium: 244,3 mg [  ] Tembaga: 0,1 mg [  ] Seng (zin

Kisah Roro Jonggrang candi Prambanan

Gambar
    Loro Jonggrang  adalah sebuah cerita rakyat yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan juga berkembang di Jawa Tengah, Indonesia. Dongeng ini juga menjelaskan legenda terbentuknya Candi Sewu, Candi Prambanan, Keraton Ratu Baka,dan arca Dewi Durga yang ditemukan di dalam Candi Prambanan.   Meskipun candi-candi ini berasal dari abad ke-9, akan tetapi diduga dongeng ini disusun pada zaman yang kemudian yaitu zaman Kesultanan Mataram. Legenda ini menceritakan tentang Bandung Bondowoso, yang mencintai dan ingin memperistri gadis cantik jelita bernama Roro Jonggrang.Akan tetapi, kisah cinta itu tidak berakhir bahagia karena Roro Jonggrang dikutuk menjadi arca akibat tipu muslihat yang dilakukannya. Kisah Roro Jonggrang Legenda Roro Jonggrang diawali dengan kisah dua kerajaan yang bertetangga, yaitu Kerajaan Pengging dan Kerajaan Baka. Kerajaan Pengging dipimpin oleh Prabu Damar Maya, yang memiliki putra mahkota bernama Bandung Bandawasa. Sedangkan Kerajaan Baka dipimpin oleh Pra

Masjid Agung demak.

Gambar
  Masjid Agung demak. Masjid ini masuk dalam salah satu jajaran masjid tertua di Indonesia. Lokasi Masjid Agung Demak terletak di Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. didirikan oleh raden patah dan para wali songo. ARSITEKTUR Penampilan atap limas piramida masjid ini menunjukkan Aqidah Islamiyah yang terdiri dari tiga bagian ; (1) Iman, (2) Islam, dan (3) Ihsan. Di Masjid ini juga terdapat “ Pintu Bledeg ”, bertuliskan “ Condro Sengkolo ”, yang berbunyi Nogo Mulat Saliro Wani, dengan makna tahun 1388 Saka atau 1466 M, atau 887 H. Raden Patah  bersama Wali Songo mendirikan masjid yang karismatik ini dengan memberi gambar serupa bulus. Ini merupakan candra sengkala memet, dengan arti Sarira Sunyi Kiblating Gusti yang bermakna tahun 1401 Saka. Gambar bulus terdiri atas kepala yang berarti angka 1 (satu), 4 kaki berarti angka 4 (empat), badan bulus berarti angka 0 (nol), ekor bulus berarti angka 1 (satu). Dari simbol ini diperkirakan Masjid Agung Demak berdi

Sunan Drajat wali songo

Gambar
  Sunan Drajat   bernama Syarifudin yang seringkali juga disebut sebagai Raden Qasim merupakan putera dari Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila atau Dewi Chandrawati. Sunan Drajat menyebarkan agama Islam di Desa Drajat sebagai tanah perdikan di Kecamatan Paciran. Di sana ia mendirikan pesantren Dalem Duwur. Tempat ini diberikan oleh Kerajaan Demak. Ia diberi gelar Sunan Mayang Madu oleh Raden Patah pada tahun saka 1442/1520 Masehi. Selain Raden Qasim, Sunan Drajat memiliki banyak nama atau julukan lainnya, seperti Masaikh Munat, Raden Syarifuddin, Maulana Hasyim, Pangeran Kadrajat, atau Sunan Mayang Madu. Sunan drajat melakukan dakwah Islam dengan prinsip  Pepali Pitu  atau 7 Dasar Ajaran, selain melalui seni dan budaya. Berikut ini  Pepali Pitu  sebagai pijakan kehidupan sehari-hari yang disampaikan oleh Sunan Drajat: [  ] Memangun resep tyasing sasama  (Membuat senang hati orang lain). [  ] Jroning suka kudu eling lan waspada  (Dalam suasana gembira, hendaknya tetap ingat Tuhan

Sunan Giri wali songo

Gambar
  Sunan Giri  adalah nama salah seorang Walisongo dan pendiri kerajaan Giri Kedaton, yang berkedudukan di daerah Gresik, Jawa Timur. Sunan Giri membangun Giri Kedaton sebagai pusat penyebaran agama Islam di Pulau Jawa yang pengaruhnya bahkan sampai ke Madura, Lombok, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Sunan Giri punya banyak nama lain atau julukan, di antaranya adalah Joko Samudro, Raden Paku, dan Muhammad Ainul Yaqin. Sebelum menyebarkan Islam, ia berguru kepada Sunan Ampel di Pesantren Ampeldenta, Surabaya. Ketika kerajaan Majapahit terpecah-pecah menjadi kadipaten-kadipaten kecil, Sunan Giri mempertahankan kemerdekaan wilayahnya dan mengangkat dirinya sebagai penguasa Giri Kedaton hingga ia wafat pada 1506 M. Sunan Giri adalah putra dari Syekh Maulana Ishaq dan Dewi Sekardadu. Lahir di Blambangan pada tahun 1442 M. Menurut Hoesein Djajadiningrat dalam  Sadjarah Banten  (1983), Nyai Pinatih adalah janda kaya raya di Gresik, bersuami Koja Mahdum Syahbandar, seorang asing di Majapahi

Sunan Bonang wali songo

Gambar
  Sunan Bonang  dilahirkan pada tahun 1465 di Rembang dengan nama  Raden Maulana Makdum Ibrahim . Dia adalah putra Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila. Sunan Bonang juga dikenal sebagai seniman yang berdakwah dengan menggunakan sejumlah perangkat seni, termasuk gamelan, juga karya sastra. Konon, Raden Makdum Ibrahim adalah penemu salah satu jenis gamelan dengan tonjolan di bagian tengahnya atau yang kerap disebut bonang. Dari situlah julukan Sunan Bonang disematkan kepadanya. Makam Sunan Bonang terletak di kompleks pemakaman Desa Kutorejo, Tuban, Jawa Timur, atau berada di barat alun-alun dekat Masjid Agung Tuban.

Sunan ampel wali songo

Gambar
 Sunan ampel Sunan ampel lahir pada tahun 1401 di Kerajaan Champa tepatnya di kota Phan Thiết, Vietnam.Kerajaan Champa adalah satu kerajaan kuno yang terletak di Vietnam hingga Laos sekarang. Sunan Ampel adalah putra dari Syekh Ibrahim Zainuddin As-Samarqandy dengan Dyah Candrawulan.  Sunan Ampel (Raden Rahmat) datang ke pulau Jawa pada tahun 1443, untuk menemui bibinya, Dyah Dwarawati. Dyah Dwarawati adalah seorang putri Champa yang menikah dengan raja Majapahit yang bergelar Bhre Kertabhumi. Sunan Ampel menikah dengan Nyai Ageng Manila, putri seorang adipati di Tuban yang bernama Arya Teja. Mereka dikaruniai 4 orang anak, yaitu: Putri Nyai Ageng Maloka,Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang),Syarifuddin (Sunan Drajat)Syarifah, yang merupakan istri dari Sunan Kudus. Sunan Ampel juga dijuluki sebagai Bapak Para Wali karena anak dan menantu mengikuti jejak dakwahnya yaitu Sunan Bonang, Sunan Drajat dan Sunan Giri. Salah satu cara dakwahnya Sunan Ampel yang masih dikenal hingga kini