Abu nawas dongeng anak

 Abu nawas memenjarakan angin




Pada suatu hari, Abu Nawas diminta menghadap Baginda secepatnya.Setelah tiba di istana, Baginda Raja menyambut Abu Nawas dengan sebuah senyuman.namun sebenarnya dalam hati abu nawas merasa resa.

"Ampun Tuanku, apa yang bisa hamba lakukan hingga hamba dipanggil?," tanya Abu Nawas.

"Aku hanya menginginkan engkau menangkap angin dan memenjarakannya," jawab Baginda Raja.

"Itu tidak mungkin baginda,karena angin tidaklah memiliki bentuk.jawab abu nawas.

"Aku tidak perduli,klau sampai kamu tidak melakukan tugas ini.kamu akan aku hukum.tegas sang baginda.

"Baik sang baginda,hamba laksanakan.jawab abu nawas (lesu).

Abu Nawas pulang membawa pekerjaan rumah dari Baginda Raja.Baginda hanya memberi Abu Nawas waktu tidak lebih dari tiga hari.Namun Abu Nawas tidak terlalu bersedih, karena berpikir sudah merupakan bagian dari hidupnya, bahkan sudah merupakan suatu kebutuhan. Ia yakin bahwa dengan berpikir akan menemukan jalan keluar dari kesulitan yang ia hadapi.
Karena angin tidak bisa dilihat dan tidak memiliki wujud,membuat abu nawas bingung.bagaimana cara abu nawas menyelesaikan tugas sang baginda.

Hari terakhir yang telah ditetapkan Baginda Raja. Abu Nawas hampir putus asa.Di tengah-tengah kepasrahannya kepada takdir ia teringat sesuatu, yaitu Aladin dan lampu ajaibnya.Ia berjingkrak girang dan segera berlari pulang. Sesampainya di rumah ia secepat mungkin menyiapkan segala sesuatunya kemudia menuju istana.
Melihat kedatangan abu nawas,sang baginda tanpa sabar langsung bertanya kepada Abu Nawas.

Sudahkan engkau berhasil memenjarakan angin, hai Abu Nawas?," tanya Baginda Raja.

"Sudah paduka yang mulia," jawab Abu Nawas.sambil Abu Nawas menyerahkan sebuah botol yang telah disumbat. Dan Baginda pun menimbang-nimbang botol tersebut.

"Mana angin itu, hai Abu Nawas?" tanya Baginda.

"Angin yang hamba penjarakan berada di dalam botol ,Tuanku yang mulia," jawab Abu Nawas penuh rasa hormat.

"Mana,Aku tak melihat apa-apa," ucap Baginda Raja.

"Ampun Tuanku, memang angin tidak bisa dilihat, tetapi bila Paduka ingin tahu angin, tutup botol itu harus dibuka terlebih dahulu," kata Abu Nawas menjelaskan.

Mendengar penjelasan abu nawas,tanpa basa basi.sang baginda langsung membuka tutup botol yg dipegangnya.keterkejutan sang baginda terlihat setelah membuka tutup botol.Baginda mencium bau busuk begitu menyengat hidung.

"Bau busuk apa ini, hai Abu Nawas?" tanya Baginda marah.

"Ampun Tuanku yang mulia, tadi hamba buang angin dan memenjarakannya dengan cara menyumbat mulul botol,hamba lakukan hal tersebut karena lancang kluar dari purut hamba," kata Abu Nawas ketakutan.

Mendengar hal tersebut,sang baginda bukanlah marah.baginda tertawa terbahak-bahak.pikir mau mengerjai abu nawas,ternyata mlah sang baginda kena batunya.

"Hehehehehe kau memang pintar Abu Nawas," puji Baginda Raja.

Bukannya mendapat hukuman yang didapat,abu nawas malah dipersilahkan pulang,untuk kecerdasan dan telah membuat baginda tertawa.abu nawas malah dikasih uang untuk dibawa pulang.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

SINBAD SI PELAUT kisah 1001 malam

Manfaat Manggis

Kisah Roro Jonggrang candi Prambanan